Friday, April 26, 2013

[beasiswa] [INFO] IPMI Scholarship

 

----- Pesan yang Diteruskan -----
Dari: Prof. Roy Sembel
Kepada: "smart_wisdom@yahoogroups.com"
Dikirim: Jumat, 26 April 2013 11:25
Judul: [Smart WISDOM e-newsletter] Artikel: Prospek Ekonomi 2013; Info Beasiswa



Netter Smart WISDOM,

Berikut ini artikel saya di Managers Scope bulan February 2013.
Juga ada info beasiswa (full tuition scholarship) senilai US$ 10,000/siswa/tahun, untuk 20 lulusan SMA
Selamat membaca, semoga bermanfaat.
Salam,
Roy Sembel
Twitter: @ProfRoySembel, Facebook: Prof Roy Sembel
IPMI International Business School (http://www.ipmi.ac.id)

=== e-newsletter Smart WISDOM ==

WISDOM, WEB, WEALTH

"Ask not what our COUNTRY can do for you .... but ask what our GOVERNMENT can do for us. Well, we have paid taxes ... :-) "
@ProfRoySembel

--

EKONOMI INDONESIA 2013
Prof. Roy Sembel
Twitter: @ProfRoySembel, Facebook: Prof. Roy Sembel
Guru Besar Ekonomi Keuangan, IPMI International Business School
����������� Kita sudah memasuki tahun 2013. Dalam tulisan saya di Manager Scope Desember 2012 tentang kilas balik 2012, disimpulkan bahwa secara umum, pada tahun 2012 perekonomian Indonesia berayun seperti pendulum. Dimulai dari optimisme di awal tahun, mengarah kepada pesimisme di pertengahan tahun, dan mulai pulihnya optimisme di akhir tahun dengan banyak catatan yang harus diwaspadai. Lantas bagaimana situasinya untuk tahun 2013?
����������
Good news dan bad news
Di awal tahun 2013, kita memperoleh good news. Inflasi 2012 relatif terkendali di level 4,3%. Penjualan mobil menembus 1,1 juta unit. Penumpang pesawat domestik mencapailebih dari 77 juta orang. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara melampaui target 8 juta orang, yaitu 8,04 juta orang. Realisasi investasi menurut BKPM bertumbuh pesat (naik 25% vs 2011) dan menembus rekor tertinggi mencapai total (asing dan domestik)Rp 313,2 triliun. Laba dari perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2012 rata-rata naik cukup signifikan sekitar 20%-30%. Lembaga pemeringkat efek internasional (Fitch, Moody's, S&P) mengukuhkan ketahanan atau stabilitas perbankan Indonesia untuk jangka menengah. Rasio utang pemerintah terhadap PDB sudah turun di bawah 24%. IHSG BEI beberapa kali mencetak rekor tertinggi baru, menembus level psikologis 4500.
Kendati begitu, ada pula berita kurang baik. Realisasi penggunaan anggaran kementerian dan lembaga sepanjang 2012 hanya sekitar 87,5%, lebih rendah dari angka tahun 2011 yaitu 90,5%. Nilai Ekspor 2012 hanya US$ 190,04 milyar, turun 6,61% vs 2011 (US$ 203,5 milyar). Sementara itu nilai impor justru naik menjadi US$ 191,67 milyar, naik 8,02 % vs 2011 (US$ 177,44 milyar). Realisasi subsidi BBM 2012 Rp 2011,9 triliun, atau 154% dari batas yang ditetapkan di APBN-P 2012 (Rp 137,4 triliun), Konsumsi BBM domestik merupakan faktor penting yang menyebabkan impor melonjak karena Indonesia sudah menjadi net importer minyak.
Akibatnya, terjadi defisit neraca perdagangan sebesar US$ 1,63 milyar. Sepanjang tahun 2012, nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS melemah, dari Rp 9075/US$ menjadi Rp 9648/US$. Secara umum, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2012 hanya mencapai 6,23%, tidak mencapai target pemerintah 6,5%, bahkan juga lebih rendah dibanding perkiraan para ekonom yaitu 6,3%. Pemerataan pembangunan juga semakin mengkhawatirkan karena Rasio Gini (indikator pemerataan) semakin memburuk (naik di atas 0,40).
Prospek 2013
Tahun 2013 merupakan tahun penuh ketegangan karena ada banyak gaya yang berlawanan saling tarik menarik. Di ranah internasional, krisis GIPSI (Greece, Ireland, Portugal, Spain, Italy) di Eropa masih membara. Pemulihan akibat krisis subprime mortgage di AS belum terlihat signifikan. Bahkan, selepas krisis tebing fiskal (Fiscal Cliff) awal Januari 2013, AS segera dihadapkan pada krisis batas pagu utang pemerintah yang segera terlampaui. Jepang belum pulih dari krisis, terlihat dari nilai tukar Yen terhadap Dollar AS yang terus melemah dari level di bawah Yen 80 /US$ menjadi di atas Yen 90 / US$. Pertumbuhan ekonomi China 2012 terendah dalam 15 tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi India pun kini sudah di bawah pertumbuhan ekonomi Indonesia.
����������� Kendati begitu, China mulai memperlihatkan tanda-tanda pemulihan ke arah pertumbuhan ekonomi tinggi. Nilai perdagangan internasional China pada tahun 2012 untuk pertama kalinya melampaui AS. Pemerintah India juga optimis bahwa tahun 2013 pertumbuhan ekonominya akan kembali tinggi.
Tabel 1. Beberapa Indikator Ekonomi 2008-2013
Indikator
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
2013*
BI rate (%)
9,25
6,5
6,5
6,0
5,75
6,0
Laju Inflasi (%)
11
2,8
7
3,8
4,3
6,0
Pertumbuhan PDB (%)
6,1
4,5
6,1
6,5
6,23
6,3
PDB / Kap ($)
2020
2300
3000
3500
3563
3900
Kurs US$ (Rp)
11500
9450
9000
9000
9650
9600
IHSG
1355
2534
3700
3823
4316
5200
Pengangguran (%)
8,6
7,9
7,5
6,5
6,0
5,5
Cadangan devisa (Milyar US$)
51,7
66,1
93
115
113
110
* perkiraan
Sumber: BPS, BI, Capital Price
�����������
����������� Di dalam negeri, pembangunan infrastruktur diprediksi akan semakin semarak. Investasi langsung, baik oleh asing maupun domestik diprediksi akan menuju rekor di atas US$ 40 milyar. Penetrasi ponsel sudah mencapai lebih dari 100%. Sejalan dengan itu, pengguna social media semakin meningkat (Facebook di atas 40 juta, Twitter di atas 11 juta) sehingga bisnis yang terkait dengan social media akan semakin vibrant.
Bisnis asuransi dan investasi portfolio di sektor finansial semakin berkembang sejalan dengan suku bunga yang relatif rendah, semakin besarnya penduduk yang telah naik kelas ke kelas menengah, dan PDB per kapita yang menuju US$ 4000. IHSG berpotensi naik menembus ke atas level psikologis 5000. Tambahan pula, potensi pertumbuhan sektor automotif, transportasi, pariwisata dan pendidikan yang berkualitas internasional sangat menjanjikan karena daya beli kelas menengah yang semakin kuat.
����������� Suku bunga yang relatif rendah, ketersediaan instrumen baru yang mendukung (seperti KIK EBA, Dana Investasi Real Estat (DIRE), dll), peluang yang terbuka akibat pembangunan infrastruktur akan membuat sektor properti menjadi semakin bergairah di tahun 2013. Rencana pemerintah untuk mengurangi subsidi BBM yang salah sasaran dan konsumtif, serta dananya dialihkan untuk subsidi yang lebih tepat sasaran dan memberdayakan produktivitas, akan membuat anggaran pemerintah semakin sehat dan efektif serta menghemat devisa. Sektor komoditas pertanian dan pertambangan tampaknya juga akan mulai pulih sejalan dengan mulai meningkatnya harga-harga komoditas dunia. Selain itu, persiapan pemilu 2014 meski meningkatkan risiko dan ketidakpastian, tetapai juga membuat belanja iklan, riset pemasaran politik, dan pernik kampanye akan semarak di tahun 2013 ini.
����������� Seperti kata krisis dalam bahasa Mandarin yang terdiri dari dua karakter (Wei = bahaya, dan Ji = kesempatan), secara keseluruhan, tahun 2013 penuh dengan risiko namun menyediakan banyak peluang bagi para pebisnis. Menghadapi situasi ini, kata-kata bijak "Pemenang berfokus pada kesempatan, sementara pecundang berfokus pada hambatan", sangat relevan untuk direnungkan. Pilihan ada di tangan kita. Selamat meraih kesempatan di tahun ular air dengan tetap waspada terhadap bahaya yang mengintai!

--- Scholarship info

Berikut ini informasi full tuition scholarship (beasiswa penuh bebas biaya uang kuliah senilai US$ 10.000 / tahun) di program BBA/S1 IPMI International Business School (http://www.ipmi.ac.id). Dibatasi untuk 20 siswa lulusan SMA. harap bantu sebarluaskan informasi ini. Terimakasih.
FULL TUITION SCHOLARSHIP (BEASISWA PENUH BEBAS UANG KULIAH) SENILAI US$ 10.000 / TAHUN DARI IPMI INTERNATIONAL BUSINESS SCHOOL (http://www.ipmi.ac.id)
Persyaratan:
1. a. Top 10 graduate dari SMA unggulan, atau lulusan terbaik dari SMA swasta/negeri bereputasi baik.
1. b. Lulusan berprestasi khusus (pemenang lomba karya ilmiah, olimpiade sains, kompetisi bisnis, penghargaan potential leaders, dll)
2. Menguasai Bahasa Inggris (setara TOEFL 550)
3. Nilai rata-rata rapot dan UN minimal setara dengan skor 8,5 dari kemungkinan 10
4. Surat rekomendasi dari guru
5. Dokumen pendukung lainnya (bukti lulusan terbaik, pemenang lomba / kompetisi, hasil test bahasa Inggris, dll)
Untuk informasi dan korespondensi full tuition scholarship BBA IPMI International Business School, hubungi Bapak Feraldi Loeis di 021 797 8888, E-mail: feraldi.loeis@ipmi.ac.id
Selamat mencoba, semoga bermanfaat. Silakan forward informasi ini kepada keluarga / kerabat / kolega / tetangga anda yang mungkin membutuhkan informasi ini.
Salam,
Roy Sembel
Twitter: @ProfRoySembel
Facebook: Prof. Roy Sembel
IPMI International Business School
CRAFTING YOUR BETTER FUTURE
WITH IPMI INTERNATIONAL BUSINESS SCHOOL
Prof. Roy Sembel, Ph.D
IPMI International Business School (http://www.ipmi.ac.id)
����������� Thomas Friedman was not far off the mark when he stated that "The World is Flat". Although we know that the earth is not physically flat, and even the world is not really virtually flat, but the world has been getting much flatter. Globalization –the main phenomenon that is the essence of the flatter world- has been the hall mark of a lot of significant events – progress as well as crises – especially since the last 2-3 decades.
����������� However, the features of current globalization are different from the previous versions of globalization. Globalization is no longer the arena for only countries and multinational companies. Individuals play increasingly more important roles in globalization. In addition, globalization is no longer one way from western countries. In the list of top 7 countries with highest total nominal GDP (Gross Domestic Product), there are countries from Asia (Rank 2 China, Rank 3 Japan) and Latin America (Rank 6 Brazil). In the next couple of decades, the 'map' of the world economy will even be more dominated by non-western countries. China is predicted to overtake USA as the largest economy. Brazil and India are going to be among the top 5 largest economies. Furthermore, according to a recent research report by McKinsey Company – the top multinational consulting firm -, Indonesia will be the 7th largest economy by 2030.
����������� To cope with the fast-track changes, Indonesia needs plenty of high international quality professional business people with deep rooted local presence. This cannot be achieved by merely depending on high quality business education outside Indonesia. Indonesia needs local business educational institutions with high international quality. IPMI International Business School provides the solution to the needs.
����������� By studying at IPMI, students will experience an international quality business education while most of the time they will still be staying in Indonesia. With the support of a high proportion of international faculty staff, curriculum that is designed to cope with global business challenges, state of the art learning facilities (building, class-rooms, library, IT infrastructure, etc.), cooperation with high quality foreign universities (exchange student / faculty programs, joint research, etc.), relevant-to-business learning methods (case study analysis, group discussion, company visit, prominent guest lecturers, etc.), and a lot of other features that support business and global readiness, IPMI is well positioned to provide a memorable and impactful learning journey to IPMI's students.
����������� As the pioneer of high quality international business education in Indonesia, IPMI has produced excellent quality graduates. IPMI's alumni are among prominent business people (sit in Board of Directors of local and multinational companies, owners of successful companies, etc.). IPMI's alumni network contributes significantly to the learning process at IPMI as well as career possibilities and business opportunities for IPMI students and graduates.
����������� Surrounded with plenty of educational (tangible as well as intangible) capital, you can craft a much better business future as a business leader, either as a business professional or as an entrepreneur, through the international high quality learning experience at IPMI International Business School. We invite you to join our Inspiring, Pioneering, Mind-shaping, and Impacting learning journey at IPMI. For further information on IPMI International Business school, please visit http://www.ipmi.ac.id or call 021 797 8888 / 797 0419.
�����������





__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
INFO, TIPS BEASISWA, FAQ - ADS:
http://id-scholarships.blogspot.com/

===============================

INFO LOWONGAN DI BIDANG MIGAS:
http://www.lowongan-kerja.info/lowongan/oil-jobs/

===============================

INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
MARKETPLACE


.

__,_._,___