Saya sepenuhnya setuju dengan Sdr. Pramilla Deva. Untuk IELTS, saya beri saran.
Pertama untuk reading, pahami soalnya, apa yang dicari oleh soal. Misal, yang ditanya tahun, ya carinya informasi ttg tahun.
Begitupun dengan listening, kalau soalnya melengkapi nama, ya fokus pada nama. Kalau yang diminta nomor telpon ya fokus pada angka.
Sedangkan speaking, untuk part 1 dan 3 berikan 1 reason saja. Lalu berikan 2 why mengapa kok memilih reason tsb, dan satu so alias kesimpulan. Lanjut untuk part 2 speaking, caranya sama, berikan opini Anda, lalu reason 1 lalu 2 why + 1 so, sampai 3-4 reason. Jangan lupa positif manner seperti "thank you" dan menanya balik kabar examiner saat Anda ditanya kabar Anda. Saya yakin bisa beres. Fluency dan keberanian Anda sangat dibutuhkan, grammar urusan belakang.
Untuk writing, kerjakan part 2 dulu. Kerjakan 4-5 paragraf. Paragraf 1 (intro), Anda jabarkan secara global sekitar 2-3 kalimat. Disini jangan jawab pertanyaannya. Tutup dengan kalimat hipotesis.
Paragraf 2 (content), misalkan pertanyaannya "to what extent do you agree or disagree?" dan Anda memilih agree. Jangan jawab langsung agree. Anda jawab disagree dulu satu paragraf. Sebutkan 1 saja opini mengapa disagree, lalu klarifikasi maksud dari alasan tsb, lanjutkan dengan reason 1 kalimat dan contoh 1 kalimat. Terakhir Anda tutup dengan fakta berbalikan supaya bisa masuk ke jawaban agree anda.
Barulah 2 paragraf content selanjutnya Anda jabarkan ttg agreement Anda. Tentunya dengan menggunakan rumus yang sama. Akan tetapi, Anda wajib merombak urutan kalimat Anda dan membuatnya koheren satu sama lain agar examiner tidak sadar bahwa Anda mengikuti sebuah rumus. Jadi pada content, setidaknya Anda butuh 4-5 kalimat saja per paragraf. Dan kalimat awal yang baik itu tidak lebih panjang dari jari telunjuk Anda. "Shorter the sentences mean smarter the writer is".
Pada konklusi, yang harus Anda lakukan adalah seperti ini "in conclusion, as there are many benefits we can get then the drawbacks, I agree that the juvenile delinquency can be reduced by teach them in schools. Finally, the underage wrongdoers will have opportunities to get good jobs, and they will not do any crimes."
Baru setelah selesai part 2, kerjakan part 1. Mengapa demikian? Karena part 2 menyumbang 2/3 nilai Anda sedangkan part 1 hanya 1/3. Terakhir saya tes, part 1 saya coba sengaja tidak saya selesaikan, masih dapat tinggi karna part 2 saya maksimalkan.
Sekian, semoga bermanfaat.
Regards,
Herwindo Sulistyo
Soal-soal toefl dan ielts berbeda, dan menurut saya lebih mudah ielts. Kalau toefl tips saya perbanyak latihan grammar! Di manapun dan kapan pun! Listening bisa lewat cd dan online. Reading bisa dilatih dengan perbanyak latihan soal reading. Ingat untuk reading: TIMING IS EVERYTHING. Semakin sering latihan membaca dalam bahasa inggris, semakin besar pula chance kita menjawab jawaban yg benar lebih banyak.
Ielts lebih spesifik dalam artian soal reading pun kita harus lebih pintar mengenali TOPIK UTAMA per paragraf. Writing adalah kelemahan kebanyakan peserta dari Indonesia. Bagian pertama reading Ielts kita hanya mendefinisikan: cari bagian paling menonjol dan deskripsikan. Bagian kedua bisa dengan latihan sesering mungkin terutama dalam merealisasikan ide dan memperbanyak vocabulary.
Good luck!
TOEFL dan IELTS saya tidak sampai batas nilai yang memungkinkan. saya terus berusaha untuk menambah nilai tsb.
untuk teman-teman yang bisa share tips-tips atau pengalaman kalian shg kalian bisa mendapatkan higher TOEFL.
butuh banget.
trims
http://id-scholarships.blogspot.com/
===============================
INFO LOWONGAN DI BIDANG MIGAS:
http://www.lowongan-kerja.info/lowongan/oil-jobs/
===============================
INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
