Dear Dz,
Pada dasarnya beasiswa ada yang merit-base dan ada yang need-base.
Menurut saya 'beasiswa'+'LN'='prestasi' itu hampir jadi rumus baku karena kebanyakan (atau semua?) beasiswa LN adalah merit-base. Salah satu bentuk prestasi yang paling mudah diukur ya tentunya IPK (prestasi akademik/academic record). Tapi ada bentuk prestasi lain (juara poster ilmiah, lomba debat, menghidupi keluarga sambil berkuliah, etc.) yang mungkin bisa mengkompensasi atau menjadi alibi kekurangan di prestasi akademik. Tentunya ini bergantung kepada sejauh apa IPK Dz dari IPK yang dipersyaratkan (semakin jauh, semakin besar kompensasinya). Jika memang ada, sebaiknya langsung kontak sponsor beasiswa bersangkutan untuk memastikan Dz eligible untuk melamar.
Perlu dipikirkan juga walaupun ada beasiswa yang tidak mensyaratkan IPK minimal Dz tetap harus bersaing dengan pelamar lain yang mungkin mempunyai IPK tinggi. Kalaupun lolos, Dz tetap harus bersaing untuk mendapatkan kursi di bangku S2 di universitas yang dituju. Jika mentok, mungkin saran saya adalah mengambil S2 di dalam negeri atau mencari pengalaman kerja dan memacu prestasi setinggi-tingginya sebagai bekal melamar S3 di LN.
Just my 2c.
Good luck.
Panji
http://id-scholarships.blogspot.com/
===============================
INFO LOWONGAN DI BIDANG MIGAS:
http://www.lowongan-kerja.info/lowongan/oil-jobs/
===============================
INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com