YOUTH TRAINING : "REMAJA, HIV&AIDS DAN LGBT: MERANCANG STRATEGI DAN AKSI LINTAS IMAN" Kami mengundang rekan-rekan pemuda dari berbagai latar belakang agama dan iman untuk mengikuti pelatihan REMAJA, HIV&AIDS DAN LGBT: MERANCANG STRATEGI DAN AKSI LINTAS IMAN , yang akan diselenggarakan pada tanggal 1 s.d. 10 Februari 2010 di Yogyakarta. Untuk informasi lebih lanjut dapat dibaca di bawah ini. Latarbelakang Fenomena sosial tentang ODHA (Orang Dengan HIV&AIDS) dan LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender) di Indonesia sudah tidak asing lagi kita dengar. Fenomena ini menimbulkan berbagai stigma terhadap rekan-rekan kita yang dikategorikan dalam kedua istilah tersebut. Tidak jarang mereka menjadi bahan ejekan, contoh kegagalan dalam hidup, orang-orang yang perlu dijauhi, dan mendapatkan berbagai perlakuan yang menyudutkan dan memarjinalkan mereka. Respon positif dan negative saling berdialektika mengiringi perdebatan yang terus bergulir dan masih menyisakan banyak pertanyaan. Apakah ini natural? Bagaimana sejarah eksistensi dari sebagian manusia yang hidup dengan HIV&AIDS dan orang dengan identitas seksual dan gender yang dipinggirkan tersebut? Apakah itu tidak menentang kodrat manusia? Apa yang harus kita lakukan terhadap mereka yang hidup dengan HIV&AIDS? Pertanyaan-pertanya Apabila kita melihat lebih jauh, fenomena HIV&AIDS dan LGBT ini tidak hanya terkait dengan isu kesehatan dengan pendekatan medis an sic. Fenomena ini juga terkait erat dengan isu agama, pengembangan manusia, politik, ekonomi, hak asasi manusia, pluralisme, dan berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks agama, misalnya, fenomena ini dianggap masih sangat sensitive dan sulit diterima bagi sebagian kalangan sehingga diperlukan perangkat pengetahuan untuk mengelaborasi nilai-nilai apa yang dapat digunakan dalam menghadapinya. Dalam isu pengembangan manusia, bagaimana mereka bisa dikuatkan untuk mampu berkontribusi secara setara dengan orang di sekitar mereka, alih-alih dicap sebagai "sampah masyarakat". Pada isu politik, bagaimana realitas sosial dalam masyarakat akan berkontribusi secara kritis terhadap wacana politik dan kebijakan yang melulu melihat mereka sebagai masalah atau justru "bernilai jual" dalam menggerakkan roda politik sekelompok orang. Untuk isu hak asasi manusia, fenomena ini tidak terlepas dari hakikat kebebasan manusia untuk mendapatkan kehidupan yang layak, dimanusiakan, tanpa diskriminasi, beridentitas setara, dan sebagainya, serta diiringi dengan tanggungjawab tertentu. Sedangkan untuk isu pluralisme, fenomena ini adalah salah satu perwujudan kemajemukan yang tidak dapat dihindari dari kehidupan manusia. Karenanya, kemajemukan itu tidak hanya terkait dengan budaya, suku, bangsa, agama dan golongan akan tetapi juga terkiat dengan kemajemukan identitas seksual dan gender . Kelindan antara fenomena HIV&AIDS, LGBT dan bebagai isu di atas bukan akhir dari rasionalisasi keterkaitannya, pun bukan hanya sebagai usaha mendukung atau tidak mendukung dengan kacamata 'hitam dan putih'. Lebih dari itu, kita ingin mencoba melihat ada keterkaitan dan konsekuensi lebih lanjut terhadap berbagai isu yang dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Bersikap kritis jauh lebih baik daripada menyudutkan saudara-saudara kita yang menjalani atau merasakan secara langsung kehidupan mereka tersebut. Berpikir kembali (rethinking) terhadap fenomena ini adalah salah satu syaratnya. Sebagai pengejawantahan sikap kritis dan kerja rethinking tersebut, diperlukan keterlibatan secara empatik dalam memahami kehidupan ODHA dan LBGT. Usaha ini akan lebih bersifat strategis jika dilakukan bersama orang-orang dari latar daerah, institusi, pendidikan dan/atau pekerjaan, budaya, background agama dan penghayatan iman yang berbeda. Karena selain untuk mengembangkan jaringan antar iman yang peduli dan responsive terhadap fenomena HIV&AIDS dan LGBT, nantinya diharapkan kita mampu menyemaikan nilai kemanusiaan yang menjadi inti keberagamaan dan penghayatan iman, khususnya dalam merespon fenomena HIV & AIDS dan LGBT. Tujuan
Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kaliurang, Yogyakarta, pada tanggal 1 s.d. 10 Februari 2010 (informasi lengkap untuk lokasi pelatihan akan diinformasikan lebih lanjut). Fasilitas Beberapa fasilitas yang disediakan oleh panitia untuk peserta pelatihan ini sbb.: - Uang transportasi dari dan ke (pp) tempat pelatihan dan daerah asal peserta (Yogyakarta dan Jawa Tengah), sesuai dengan ketentuan panitia. - Transportasi lokal Yogyakarta terkait dengan kebutuhan pelatihan. - Penginapan/tempat tinggal dan makanan selama pelatihan berlangsung. - Seminar kit dan sertifikat keikutsertaan pelatihan. Materi Pelatihan Hari 1 : Assesment dan pengenalan diri; mengenal seksualitas dan gender (medis/biologis, sosial, budaya, agama, psikologis). Hari 2 : Apa itu LGBT? (definisi-definisi, sejarah, HAM/pluralisme, prinsip-prinsip gerakan, medis/biologis. Hari 3 :HIV&AIDS (definisi-definisi, sejarah, HAM/pluralisme, prinsip-prinsip gerakan, medis/biologis. Hari 4 : Perspektif-perspekt Hari 5 : Perangkat-perangkat strategis menghadapi fenomena HIV&AIDS dan LGBT.
Hari 6 : Refleksi (terhadap 5 hari pertama) dan persiapan live in. Hari 7-10 : live in dan evaluasi. Syarat Keikutsertaan Adapun syarat untuk mengikuti pelatihan ini adalah sbb.: - Mahasiswa S1 tahun ke-2 atau ke-3, aktif dalam berorganisasi di dalam atau luar kampus. - Pegiat antar-iman atau aktivis sosial-kemasyarakat - Berumur minimal 19 tahun dan maksimal 26 tahun pada tanggal 1 Februari 2010. - Mengirimkan surat permohonan keikutsertaan beserta CV (Curriculum Vitae) dan 1 lembar tulisan mengenai alasan mengapa Anda tertarik untuk mengikuti kegiatan ini. - Mengirimkan 1 lembar pas foto 4 x 6. - Mengirimkan foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Kartu Tanda Mahasiswa (KTM). - Kuliah dan/atau bekerja di Yogyakarta atau Jawa Tengah. - Mampu mengikuti 10 hari pelatihan (dari awal hingga akhirnya pelatihan). Beberapa persyaratan diatas dikirimkan via pos ke: Erham Budi W. Center for Religious and Cross-cultural Studies Gedung Lengkung-Pascasarja Jln. Teknika Utara, Pogung, Yogyakarta, 55281. atau via email ke: youthtraining2010@ Persyaratan selambat-lambatnya diterima oleh panitia pada tanggal 31 Oktober 2009, termasuk via pos.
Peserta Peserta akan diseleksi menjadi 20 peserta. Nama-nama peserta yang lolos seleksi akan diumumkan selambat-lambatnya 1 minggu setelah batas waktu pengumpulan persyaratan. Panitia akan menghubungi langsung para peserta tersebut.
Fasilitator dan Pembicara Fasilitator selama pelatihan terdiri dari 3 fasilitator: 2 orang dari institusi dalam negeri, 1 orang dari Care Team Program di Multifaith Netwoks Seattle, Seattle, Washington (Trudy James). Sedangkan untuk para pembicara terdiri dari ahli kesehatan dan beberapa tokoh agama dan/atau akademisi.
Contact Person Apabila ada pertanyaan sehubungan dengan kegiatan ini, silakan menghubungi contact person kami di bawah ini: - Jimmy M. Immanuel (0852 252 56052/ blacksiregar@ - Erham Budi (819 155 31787/erhambudi@gmail. - Suranto (0813 900 69162/putta_ananda@ |
http://id-scholarships.blogspot.com/
===============================
INFO LOWONGAN DI BIDANG MIGAS:
http://www.lowongan-kerja.info/lowongan/oil-jobs/
===============================
INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe