Thursday, November 5, 2009

Re: [beasiswa] [BUTUH INFO] bagaimana menghidupi keluarga jika sedang kuliah?

 

hi
Terus terang saya masih single, tapi dari apa yang saya amati dari mahasiswa2 indonesia di Belanda, Australia, Jerman, Perancis, Thailand, Swedia dan Kanada, soal bawa keluarga itu agak rumit.
1. Kebanyakan beasiswa tidak memberi tambahan tunjangan untuk keluarga
Jadi kalau  mau bawa keluarga ya mesti tanggung sendiri biaya hidupnya, yang kalau tidak ada tambahan dana memang menurut saya berat. Beasiswa itu biasanya diberikan sesuai dengan UMR dari negara setempat, jadi istilahnya cukup tapi tidak berlebih
 
2. Urusan kerja di negara orang
Ini tergantung negaranya dan tergantung si penerima beasiswa dan pasangannya. Kalau memang si penerima beasiswa dan bahasanya fasih bahasa setempat ya tidak masalah. Pengalaman saya kuliah di Aussie, Kanada dan Cina saya sampai nolak2 kerjaan dan saya bisa dapat kerjaan sampai lecturing, nari yang memang penghasilannya jadi besar. Nah tapi kalau modelnya tidak bisa bahasa lokal, tidak berani naik kendaraan umum sendiri, tidak mau kerja kasar ya akan sulit cari pekerjaan. Banyak orang Indo (termasuk saya) yang gengsi soal kerjaan. Saya punya filosofi pekerjaan harus mendukung karir dan sekolah jadi saya hanya mau bekerja seputar lecturing, akademia dst.
 
3. Lihat kondisi negara setempat
Pengalaman saya kalau di Aussie dan Kanada itu cukup mudah cari kerja kasar dengan catatan tidak pemilih. Tapi kalau seperti di Belanda, Irlandia itu sulit karena prosedural mereka untuk kerja kasar itu rumit. Mesti dilihat juga kota tempat tinggal, kalau di kota besar seperti Melbourne, Vancouver itu cukup mudah cari kerja tapi kalau dapat tempat kuliah di pelosok seperti Uppsala (Sweden), Belfast (Northern Ireland), Bochum (Germany), Canberra ya cukup susah tuh cari kerjanya. Kebanyakan orang Indo juga dapat pekerjaannya di seputar bisnis orang Indo seperti restoran Indo, supermarket indo, gitu deh.
 
4. Over Expectation
Seringkali banyak mahasiswa Indo waktu sekolah di luar ekspektasinya wah bisa deh cari kerja disana (sama mungkin ya orang dari kampung berpikir gampang cari kerja di jakarta) padahal engga lho. Menurut pengamatan saya, pekerjaan yang dilakukan mahasiswa itu turunan, jadi ada yang pulang jadi digantikan sama yang baru datang. Cari kerja di luar itu saya bilang sulit karena banyak persyaratannya. Misalnya di kanada untuk bisa jadi waiter selain bahasa inggris mesti bagus harus punya sertifikat serve it right, untuk jadi tukang cuci piringpun mesti punya sertifikat. Jadi mesti liat ini mau perginya ke negara mana
 
5. Soal Tenaga
Biasanya kalau pekerjaan untuk mahasiswa itu bentuknya kerja kasar jadi capek lho, nah bakal kuat tidak? Hal simpel aja, 8 jam berdiri, terus juga liat cuaca. Mungkin kuat 8 jam berdiri jadi tukang jaga pintu di hotel. Nah kalau musim dingin gimana?
 
AA

2009/11/4 ilham bakri <ilhambakri@yahoo.com>
 

Dear all,

Pengalaman saya hidup (sekolah)  di eropa dengan beasiswa dari negara yg bersangkutan (belanda/NESO), nomional biasiswa yang diberikan persis sama dengan tunjangan (BLT) yang mereka berikan kepada warga negara mereka yang tidak punya pekerjaan.

Pada saat sy kesana, saya dalam status telah menikah namun belum punya anak. Waktu masih sendiri di sana, masih bisa saving sampai maksimal 40% dari nilai beasiswa. Namun ketika istri telah di belanda, paling banter bisa saving sampai 20% saja. itupun masih kucing2 ma yg pengelola housing karena kamar yg sy tempati, walaupun cukup luas namun pereuntukannya hanya untuk single. Kalau mau sewa kamar family (istilahnya studio) biayanya bisa 2 sampai 3 kali lipat dari harga kamar biasa, padahal akomodasi itu adalah 50-70% dari total seluruh pengeluaran.

selama saya di sana juga (hampir 2 tahun), hanya saya sendiri saja student yang membawa keluarga. Yang lain, bahkan yg program doctoral yg beasiswanya lebih besar malah tidak membawa keluarganya.

Persoalannya juga adalah pemerintah belanda masih setengah hati memperlakukakan student sebagai warga negara, sehingga beberapa  fasilitas bagi warga negara tidak dapat dinikmati.

beda kasusnya kalau sekolah di aussie atau dijepang (sekarang sy lagi Research student di Jepang), beasiswa itu biasanya mengcover keluarga. Selain itu seluruh fasilitas warga negara belanda juga dapat kita nikmati sehingga cost sangat longgar untuk diatur.

demikian, wassalam

ilo


From: "cak.topan@batam.riau" <caktopan@yahoo.com.sg>
To: beasiswa@yahoogroups.com
Sent: Wed, November 4, 2009 4:26:38 PM
Subject: [beasiswa] [BUTUH INFO] bagaimana menghidupi keluarga jika sedang kuliah?

 

Dear all;

sudah setahun lebih mengikuti milis ini, mungkin ini kali kedua saya mengirimkan email ke forum ini.
saya 32 tahun, pekerja swasta berminat mengikuti salah satu program beasiswa di Eropa.
sekarang ini, saya sudah mendaftar pada 2 universitas. Tinggal dijalanin saja step-by-stepnya. ^_^

ini problem yang saya rada susah cari pemecahannya dan saya berharap mendapatkan sedikit pencerahan disini.
Kolega2 di sekitar saya juga bingung jawabnya, karena ga ada yang pengalaman.
Ceritanya, saya adalah bapak dari 2 anak. Istri saya cuma ibu rumah tangga yang seneng bikin dan jual kue. Alhamdulillah, laku tapi sepertinya belum bisa dijadikan sandaran hidup.
Namun begitu, istri saya merestui dan mendukung cita2 saya untuk melanjutkan pendidikan.

Bayangan saya, beasiswa diberikan pada penerimanya saja dengan deal2 tertentu. Sedangkan keluarga tidak ditanggung. Betul begitu?
Dari beberapa kasus yang saya temukan (baca2 disini juga dan tanya2 teman), memang keluarga ada yang ditanggung, ada juga yang tidak.

keluarga kami sih siap dengan konsekuensinya. walaupun begitu, saya ya berpikir apa ya boleh kerja di sana?
jika boleh, seinget saya ya terbatas. jika terbatas, tentunya pemasukan ya terbatas.

Adakah dari anda punya kesamaan situasi dengan saya? dan bagaimana pengalaman2 anda semua yang sudah berkeluarga mengatasi hal ini?

sekali lagi, saya adalah pegawai swasta yang mana akan mengundurkan diri juga jika memang mendapatkan beasiswa tersebut. sehingga, pendapatan otomatis putus.

Matur nuwun atas sharing bapak/ibu/mas dan mbak sekalian.





--
Mr Anggiet Yoga Ariefianto
Post Nargis Cyclone Coordination Manager
ASEAN HTF
Yangon
Union of Myanmar

__._,_.___
INFO, TIPS BEASISWA, FAQ - ADS:
http://id-scholarships.blogspot.com/

===============================

INFO LOWONGAN DI BIDANG MIGAS:
http://www.lowongan-kerja.info/lowongan/oil-jobs/

===============================

INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
.

__,_._,___