Sunday, July 3, 2011

Re: [beasiswa] [BUTUH INFO] jika anak dibawa kuliah ke jepang dan harus pindah sekolah (SD)

 

Selamat Ibu/Pak June atas diterimanya beasiswa ADB !

Berikut pengalaman saya terkait sekolah anak di Jepang.

 Jika masuk universitas nanti bulan September maka surat invitation letter untuk keluarga bisa diurus dan prosedurnya cepat dan mudah asal surat-suratnya lengkap, terutama surat bukti kita tercatat sebagai mahasiswa di Jepang (KTM dan keterangan dari TU universitas). Biasanya setelah 2-3 bulan resmi sebagai mahasiswa bisa mulai diurus. Jika Ibu/Bapak belum memiliki catatan apa saja yang perlu disediakan saya masih memilikinya dan bisa saya kirim .Beberapa surat (saya rasa Ibu/Bapak sudah mendapatkan masukan): form isian (ada di kantor imigrasi nanti di Jepang), surat bukti pendapatan (beasiswa sebulan),  surat nikah, kartu keluarga, semua akte lahir anggota keluarga juga wajib disediakan. Biasanya 2 minggu akan selesai insyallah dan siap untuk surat udangan utk keluarga tsb.

Biaya sekolah SD SPP sekitar 10.000 Yen jika kita mahasiswa, berbagai peralatan dan tas sekolah unik harus disediakan. Nursery cost milik pemerintah sekitar 2000 yen sebulan. Terkhusus untuk anak yang balita karena ditinggal kerja/kuliah pemerintah Jepang menyediakan nursery untuk anak balita dengan catatan ibunya dan bapaknya bekerja/kuliah jika syarat ini tidak terpenuhi maka tentu harus ke day care swasta yg mahal.

Anak saya dulu pernah 3 bulan sekolah SD di Indonesia sebelum ke Jepang. Saya kira tidak masalah, karena tahun ajaran baru di Jepang dimulai bulan April sehingga bisa masuk kelas yang sama di Indonesia. Kalau sekarang di Indonesia putranya masih kelas 2 maka nanti di Jepang juga kelas 2. Saya rasa ini "suatu keuntungan" untuk adapatasi dan beban yang tidak terlalu berat karena biasanya anak akan mengalami stress dan tertekan selama 1-3 bulan pertama. Saya sendiri merasakan kasihan  pada anak saya dan pernah berpikir 3-4 bulan jika tidak ada perubahan saya kirim balik ke Indonesia akan tetapi setelah share dg beberapa rekan ternyata hal itu biasa. Terlebih lagi di Jepang ini tiap hari ada PR yang banyak untuk anak SD dan instruksinya dg bahasa Jepang sehingga orang tua terpaksa harus jadi guru les di rumah. Sebenarnya jika pola study kita sangat tough dengan riset spt di lab serta kedua suami-istri sekolah sedangkan anak sedang di masa penyesuaian sebenarnya tidak kompatibel serta kurang bersahabat.

Tetang bahasa Jepang, setahu saya nanti di sekolah ada les yang dimaksudkan yakni tambahan kelas bahasa Jepang untuk murid baru meskipun hanya 1-2 orang murid saja. Saya rasa kalau di kota tujuan Ibu/bapak lebih international atmosphere akan disediakan karena saya tinggal di Jepang pelosok ada sistem seperti ini. Terlebih lagi anak-anak lebih cepat beradaptasi meski kadang harus melewati masa stress 1-2 bulan misal sulit bangun tidur, selalu menangis  kalau berangkat sekolah (Semoga tidak terjadi pada putra ibu/bapak). Alhamdulillah setelah 3 bulan anak saya sudah bisa bicara Jepang dan senang ke sekolah dan bergaul dg teman-temannya di sekolah.   

Catatan dari saya: SD di Jepang ini sangat detail dan banyak acaranya, banyak sekali surat-surat dan undangan ke orang tua, kasus di SD anak saya semua dg huruf kanji sehingga jika tidak bisa membaca kanji sering minta bantuan ke teman Jepang/Cina yg bisa bahasa Inggris.

Jika ada kekurangan rekan milister lain saya rasa akan menambahi dan menyempurnakan


Demikian pengalaman saya semoga bermanfaat dan sukses dengan study Ibu/Bapak !


Azis Saifudin

 

 

 

 

__._,_.___
Recent Activity:
INFO, TIPS BEASISWA, FAQ - ADS:
http://id-scholarships.blogspot.com/

===============================

INFO LOWONGAN DI BIDANG MIGAS:
http://www.lowongan-kerja.info/lowongan/oil-jobs/

===============================

INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
.

__,_._,___