wah telat bacanya nih, email yang buat milis ini lupa passwordnya :/
masalah yang dihadapi mbak Pipit sangat menarik bagi saya, terutama karena saya jg menghadapi masalah yang sama, saya PNS yg juga pingin S2 tapi masih terhambat oleh aturan tugas belajar.
berhubung sudah banyak teman-teman milister yang mengulas, saya mungkin hanya menawarkan angle yang menurut saya belum tercover oleh penjelasan teman2 yg lain
1. susah dapet beasiswa?
masa sih? buktinya anda bisa dapat VLIR-UOS itu :D
menurut saya anda perlu juga mempertimbangkan:
lebih susah mana dapet PNS? :D
lebih susah mana dapet pekerjaan yang bagus nantinya walau dengan gelar S2 dari belgia itu?
perlu dipertimbangkan bahwa kebanyakan lowongan pekerjaan untuk lulusan S2 membutuhkan pengalaman kerja, dan pengalaman kerja sebagai PNS setahu saya sangat spesifik dan belum tentu bisa laku sebagai bekal untuk mencari pekerjaan di tempat lain :D
melamar posisi untuk S1 dengan bekal S2? boleh, tapi perlu dipertimbangkan factor overqualifiednya, bahwa employer akan enggan untuk mempekerjakan,karena takut kita minta naik gaji nantinya :D
ada beberapa teman saya yg berlatar S2 dari luar negeri, justru malah daftar jadi PNS :D
2. ATURAN YANG KOLOT TERKAIT TUGAS BELAJAR?
mungkin yang perlu dipahami adalah big picture nya dulu dari aspek kepegawaian dan administrasi negara.
bahwa pengadaan formasi PNS adalah untuk melakukan pekerjaan sesuai kualifikasi yang dibutuhkan. sehingga memang perlu "diikat" melalui aturan tugas belajar, cuti di luar tanggungan dll, sehingga pekerjaan yang ada tidak terbengkalai karena sang PNS berpetualang sesuka hati.
ketika dia sudah beberapa lama bekerja dan sudah siap untuk menerima tanggung jawab yang lebih besar, maka barulah diberi kesempatan untuk tugas belajar untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi.
selain kebutuhan untuk melakukan pekerjaan, pembatasan waktu tugas belajar perlu dipahami sebagai pemberian kesempatan untuk sang PNS untuk memahami pekerjaannya terlebih dahulu, sehingga ketika waktu untuk tugas belajar tiba, dia akan lebih fokus dalam menentukan pilihan studi dan tugas belajar tersebut bisa lebih bermanfaat untuk mengemban tanggung jawab yang lebih besar di pekerjaannya.
koreksi saya kalau salah, tetapi ini jg pertimbangan kenapa kebanyakan program beasiswa mensyaratkan pengalaman kerja, untuk meyakini bahwa sang calon pendaftar sadar kenapa dan untuk apa dia mengambil program itu (dan apa yang akan dilakukan ke depannya), bukan hanya keinginan pribadi/emosi yg impulsif (untuk status atau karena pengaruh dari orang lain misalnya)
3. PILIHAN UNTUK MENGUNDURKAN DIRI SEBAGAI PNS?
menarik juga melihat saran teman-teman yang lain yang menyarankan untuk mundur saja sebagai PNS, demi beasiswa tersebut, sejujurnya saya juga sempat tergoda untuk melakukan hal yang sama sih :D
mungkin angle saya beda dengan teman2 yang lain, saya bukan melihat pada prosedur legal formal pengunduran diri PNS maupun kesempatan untuk mendapatkan beasiswa, saya melihatnya dari aspek komitmen.
sekedar mengingatkan bahwa ketika anda diangkat sebagai PNS anda mengucapkan sumpah jabatan (saya kopikan dikit yah):
""Demi Allah (atau nama Tuhan dalam agama lain)
saya bersumpah/berjanji;
Bahwa saya, akan mentaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada saya dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggungjawab; (termasuk aturan tugas belajar dnks :p)
Bahwa saya, akan senantiasa menjunjung tinggi kehormatan Negara, Pemerintah, dan martabat Pegawai Negeri, serta akan senantiasa mengutamakan kepentingan Negara daripada kepentingan saya sendiri, seorang atau golongan (menurut saya ini jg bertentangan dengan dengan keinginan anda untuk mengundurkan diri hanya karena dapat tawaran yang lebih bagus)""
mohon dipertimbangkan juga bahwa anda mungkin tidak bisa dapat beasiswa itu kalau anda bukan PNS, karena pemberi beasiswa PASTI mempertimbangkan prospek pemanfaatan beasiswa tersebut untuk mendukung pekerjaan anda sebagai PNS di pemerintahan (yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas pelayanan publik).
untuk singkatnya, hemat saya kalau anda berniat akan mengundurkan diri sebagai PNS untuk mengambil beasiswa itu, setidaknya anda sudah mengingkari komitmen anda sendiri ketika berikrar sebagai CPNS &PNS, dan komitmen anda kepada pemberi beasiswa ketika anda mengisi form aplikasi beasiswa/statemen of purpose.
di luar masalah prosedur, legal formal, kesempatan, rezeki dan lain2 yang sudah diulas oleh teman2 milister lainnya, angle saya adalah sebelum kita bicara kompetensi, dedikasi, pengabdian masyarakat dan segala hal mulia lainnya yang biasanya dijadikan motivasi untuk berburu beasiswa oleh teman-teman disini,, mari jadikan komitmen sebagai pijakan, supaya segala hal mulia yang kita klaim kita miliki atau akan kita lakukan tersebut tidak hanya menjadi kalimat mutiara atau slogan kosong ala politisi.
maaf yah, saya nggak menghakimi loh, hanya sekedar memberikan angle saya saja, sebagai sesama PNS yang juga pemburu beasiswa, seperti saya katakan diatas, saya juga concern dengan masalah ini :D
but then again, semuanya berpulang kepada anda, silahkan pertimbangkan dengan matang sebelum mengambil keputusan, termasuk prospek kerja dan rencana hidup anda ke depan (oia, ketika menyusun rencana masa depan itu, jgn lupa masukkan faktor komitmen juga yah, i.e. is it something you want and willing to do).
Salam revolusi *halah
Edo,
office boy di seputaran Monas
--- In beasiswa@yahoogroups.com, Heru Prasetio <heru.prasetio@...> wrote:
>
> Mas Jonter, mohon maaf sebelumnya, bukan berarti anak muda itu berdarah
> panas suka melanggar peraturan, sebab di atas peraturan masih ada policy,
> yaitu kebijaksanaan pimpinan. Setahu saya BKN sangat fleksibel, tidak
> melarang cpns untuk sekolah (kondisi ini setahu saya 2 tahun yg lalu spt ini
> sebelum saya berangkat sekolah), hanya memang Departemen memiliki peraturan
> masing2. Tetapi mengingat anggaran pemerintah untuk menyekolahkan tenaga2
> muda PNS ke luar negeri itu sangat terbatas, sebagai contoh hanya untuk
> mahasiswa AIT (Asian Institute Technology di Thailand) dalam setahun negara
> mengeluarkan dana lebih dari 1,5 Milyar (CMIW, sebab saya dengar lgsg dari
> atdik di Thai dalam diskusi dgn mahasiswanya). Belum lagi utk univ lain atau
> untuk negara lain spt German, Jepang, Korea, dll. Lagipula kesempatan
> sekolah dgn berhasil lulus ujian saringan itu mengalahkan bisa sampai ribuan
> pendaftar lainnya bahkan peserta dari negara lain. Lalu tunggu apa lagi? jgn
> tunggu negara ini ambruk karena kekurangan tenaga ahli. Mari bersikap
> seperti air, menyerap kemana-mana. Yg bisa sekolah dalam negeri pergilah, yg
> bisa sekolah ke luar negeri pergilah, nasib bangsa yg sekarat ini di tangan
> kalian generasi muda. Diskusilah dengan orang2 tua yg bijak di kantor,
> biasanya mereka itu tenaga ahli spt Professor riset, atau pejabat eselon,
> Insya Allah bekal yg mereka terima karena banyak makan asam garam dalam
> mengarungi dunia PNS hampir pasti mereka merestui agar kita berangkat. Toh
> tidak semua CPNS yg bisa diterima ke luar negeri atau menerima beasiswa
> dalam negeri, kantor tidak akan pincang kehilangan kalian dalam beberapa
> saat, begitu kalian pulang, malah Insya Allah bisa membangun kantor.
> Teman2 kalian tahu? di instansi saya bekerja, dari hampir seribu orang
> karyawan, hanya beberapa (segelintir) yg berpendidikan master ke atas, jadi
> sisanya adalah beban yg harus dipikul, bagaimana kinerja PNS bisa meningkat?
> lalu apa hanya mimpi saja kalau PNS minta naik gaji tapi tidak mau
> menigkatkan kompetensi? mari balapan dengan waktu. Selamatkan diri dan
> kawan2 kita dgn meningkatkan kompetensi kita.
>
> salam,
>
> heru
>
> 2011/8/8 Jonter Sitohang <jonter2001@...>
>
> > **
> >
> >
> > ** Kalau saya juga tidak menyalahkan atasannya, karena memang peraturan
> > memang begitu. Kita yang muda muda kok malah dengan alasan beasiswa ingin
> > melanggar peraturan yang telah ditetapkan?. Saya juga seorang PNS dan puji
> > Tuhan saya bisa melanjutkan S2 di sebuah PTN di Jogja dan program sandwich
> > ke sebuah Univ di Swedia melalui program beasiswa instansi saya dan unggulan
> > kemendikans.Dan sebagai PNS kesempatan masih sangat terbuka banyak untuk
> > beasiswa. Memang tiap pimpinan di masing2 instansi beda, di kantor sy
> > misalnya sangat dibebaskan staf nya untuk mengembangkan diri melalui
> > beasiswa dari kantor maupun sponsor sehingga ada staf yang kerjanya sekolah
> > terus bahkan S2 nya ada yang sampai 3 gelar baik dari dalam maupun luar
> > negeri. Saran saya adalah jangan terlalu buru2 resign dr PNS karena anda
> > masih muda dan ada ribuan kesempatan untuk anda di depan. Ingat..kalo bukan
> > kita yang mendukung peraturan, siapa lagi?, mau dibawa ke mana bangsa ini
> > ?kalo generasi mudanya tidak mendukung taat kpd perturan?. Perlu kita ingat
> > bahwa sekolah dari LN belum tentu menjamin masa depan yang lebih baik. Oh ya
> > saya juga pernah mendapat beasiwa dari VLIR untuk short course di Hasselt
> > Univ
> >
> > Good luck
> >
> > Jonter S
> >
> >
> > Good luck
> >
> > Powered by Telkomsel BlackBerry®
> > ------------------------------
> > *From: * Heru Prasetio <heru.prasetio@...>
> > *Sender: * beasiswa@yahoogroups.com
> > *Date: *Sun, 7 Aug 2011 23:16:39 +0700
> > *To: *<beasiswa@yahoogroups.com>
> > *ReplyTo: * beasiswa@yahoogroups.com
> > *Subject: *Re: Bls: [beasiswa] [butuh info] PNS yang resigned utk sekolah
> > dengan beasiswa VLIR
> >
> >
> >
> > Bismillahirrahmaanirrahiim..
> > Pipit, jangan resigned, dan tidak ada yg bisa memecatmu selain Presidenmu.
> > Negara malah diuntungkan dgn tidak membiayai sekolahmu tetapi sumber dayanya
> > bisa mengenyam pendidikan di luar negeri dan melihat dunia. Pergi saja dgn
> > cara yg baik2 dan terhormat, kalau tidak diijinkan eselon 1 mu, tetap
> > berangkat, sebab eselon 1 mu itu harus menghadap Presiden untuk memecatmu.
> > Saya 2 kali nurut atasan saya utk tdk sekolah ke LN (waktu itu diterima di
> > Rusia dua kali, kondisi masih cpns saat itu dan dilarang sekolah dgn alasan
> > yg sama dgn Pipit), dan dgn tekad dan niat tulus, akhirnya tepat saat dua
> > tahun saya diterima di Thailand (diterima ke 3 kalinya beasiswa). BKN tidak
> > melarang cpns utk tdk sekolah. Proses pelaporan saya balik, saya tidak lapor
> > atasan, tapi saya suruh direktur Kampus saya di Thailand kirim surat ke
> > eselon satu dan dua saya. Walhasil, atasan saya mau tidak mau setuju, karena
> > atasannya bilang OK dan akhirnya dia (atasan saya) kebetulan juga dipindah
> > skrg ke bidang lain. Alhamdulillah, jadi gesekan bisa dihindari, dan juga
> > saya bisa tetap sekolah. Selamat berjuang, semoga orang2 tua itu dibukakan
> > matanya, mereka tdk menanggung biaya hidup kita, tapi mereka seolah-olah
> > bertingkah mereka menentukan masa depan kita, masya Allah, sempitnya pikiran
> > mereka-mereka ini. Ada atau tidak ada Pipit di kantor, saya rasa tidak
> > berefek terhadap aktifitas kantor, walau dgn alasan tdk ada orang sekalipun.
> > OK, selamat berjuang, semoga tetap semangat ya..
> >
> > salam,
> >
> > heru
> >
> > 2011/8/7 <triastariarmandha@...>
> >
> >> **
> >>
> >>
> >> ** Dear Mbak Pipit,
> >>
> >> Coba pertimbangkan baik-baik sebelum resign PNS ya Mbak. (Saya juga PNS
> >> sehingga bisa membayangkan di posisi anda). Kalau anda resign, itu mungkin
> >> mudah untuk anda, tapi tidak demikian dengan instansi anda dan pemerintah
> >> Indonesia. Kehilangan pegawai bagi negara adalah kerugian. Karena utk
> >> mengadakan / minta formasi pengganti untuk anda juga bukan hal sepele/mudah
> >> utk dilakukan.
> >>
> >> Kalau memang hambatannya di ijin belajar, coba cari cara lain, cara lobi
> >> lain, mungkin ke bagian kepegawaian yg lbh tinggi, lbh berpengaruh, dan
> >> utarakan keinginan anda. Saya kira setiap org yg sudah memutuskan
> >> mengabdikan hidupnya utk negara dan masyarakat (baca: PNS) harusnya siap dg
> >> segala resiko. Dan kalau kita memang sdh tau aturannya minim 2 thn kerja
> >> dulu, ya hormati itu dg cara merencanakan studinya juga supaya bisa tetap
> >> memenuhi aturan itu. Sehingga kedua sisi tidak ada yang saling dirugikan
> >> (anda tetap bisa sekolah sementara instansi anda juga siap "kehilangan anda
> >> sementara wktu"). Saya kira lebih enak begitu.
> >>
> >> Mengenai pengaturan waktu, teman sy dulu jg ada yg mengalami serupa dg
> >> anda. Sudah diterima beasiswa, sdh dapat LoA, tp trnyata instansi blm
> >> mengijinkan berangkat. Seharusnya dia baru diijinkan berangkat oleh instansi
> >> setaun berikutnya. Tapi karena dia pandai melobi baik pihak instansi maupun
> >> pihak pemberi beasiswa dan universitas yg dituju, akhirnya 6 bln pertama
> >> studi dia lakukan jarak jauh dr Indonesia (dia tetap mengajar-karena dia
> >> dosen), dan baru bulan ke 7 dia diijinkan berangkat memulai studi yg
> >> sesungguhnya ke luar negeri. Begitu kira2 pengalaman teman saya.
> >>
> >> Mudah2an bisa dijadikan bahan renungan dan masukan.
> >>
> >> Regards,
> >> Dian Armanda
> >>
> >> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> >> Teruuusss...!
> >> ------------------------------
> >> *From: * donny Lesmana <lesmanadonny38@...>
> >> *Sender: * beasiswa@yahoogroups.com
> >> *Date: *Sat, 6 Aug 2011 16:21:14 +0800 (SGT)
> >> *To: *<beasiswa@yahoogroups.com>
> >> *ReplyTo: * beasiswa@yahoogroups.com
> >> *Subject: *Bls: [beasiswa] [butuh info] PNS yang resigned utk sekolah
> >> dengan beasiswa VLIR
> >>
> >>
> >>
> >> kalau saya boleh sarankan,,jangan resgn mbak..mendingan ambil cuti diluar
> >> tanggungan negara..coba dicek prosedurnya bagaimana..sepertinya bisa
> >> kok..thanks
> >>
> >> --- Pada *Sab, 6/8/11, pipit ardhi putri <pipitardhi@...>*menulis:
> >>
> >>
> >> Dari: pipit ardhi putri <pipitardhi@...>
> >> Judul: [beasiswa] [butuh info] PNS yang resigned utk sekolah dengan
> >> beasiswa VLIR
> >> Kepada: beasiswa@yahoogroups.com
> >> Tanggal: Sabtu, 6 Agustus, 2011, 1:54 AM
> >>
> >>
> >>
> >> halo teman-teman,
> >>
> >> Maaf teman2, saya mau tanya sedikit, mungkin ada yang pernah mengalami dan
> >> bisa sharing.
> >> Saya adalah PNS di Kementerian yang masa kerjanya baru 1 tahun 8 bulan
> >> (termasuk masa CPNS). Alhamdulillah diterima di KU Leuven
> >> melalui VLIR-UOS dan rencananya akan berangkat ke Belgia September ini.
> >> Namun, tugas belajar sy ditolak kantor karena masa kerja belum cukup(di
> >> peraturan harus 2 tahun PNS). Padahal sebelumnya ada beberapa kasus serupa
> >> dan mereka bs dapet tugas belajar. Intinya, sy lagi apes karena pimpinan
> >> sudah tidak mau ada tugas belajar yg tidak sesuai peraturan. Sy siap untuk
> >> resign demi berangkat sekolah, karena sy merasakan susahnya cari beasiswa,
> >> dan tidak mau kesempatan ini disia-sia kan. Kontribusi kepada negara bs
> >> dilakukan di mana saja, tidak harus sbg PNS.
> >> Yang saya mau tanyakan, apabila saya resign, berarti kan sy bukan PNS
> >> lagi. Sementara aplikasi beasiswa, sekolah, maupun visa saya
> >> masih tertulis sebagai civil servant (walaupun surat rekomendasi sy dari
> >> dosen, bukan atasan). Apakah nanti pihak sekolah/VLIR akan mempermasalahkan
> >> karena saya sudah bukan PNS padahal dulunya mendaftar sbg PNS ya?
> >> Mohon informasi dan pencerahannya, teman2. Terus terang sy sedang
> >> bingung-bingungnya. Terimakasih banyak atas perhatian dan informasi dari
> >> teman-teman semua. Sukses selalu :)
> >>
> >>
> >>
> >> Pipit
> >>
> >>
> >
> >
>
http://id-scholarships.blogspot.com/
===============================
INFO LOWONGAN DI BIDANG MIGAS:
http://www.lowongan-kerja.info/lowongan/oil-jobs/
===============================
INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com