Dear Mbak Erni,
Utk meresponse pertanyaan anda. Penting utk diketahui terlebih dahulu, anda didanai oleh beasiswa apa?
Beasiswa AusAIDs akan memberikan discount 50% utk childcares. Dan gratis utk anak2 usia sekolah utk bersekolah dari TK-SMA di Australia. Sedangkan, beasiswa dari sumber2 lainnya belum tentu akan mendapatkan fasilitas ini.
Di negara bagian tertentu, spt : Victoria (Melbourne?) dan Western Australia (Perth?), anak2 gratis sekolah; apapun beasiswa yg didapat ortunya. Utk childcare …. saya kurang jelas.
Pengalaman saya : saat saya membawa anak umur 3 thn di Wollongong (NSW) pada th 2007-2009, walaupun saya mendapatkan beasiswa dari AusAID, saya masih hrs bayar AUD$500/ bulan utk biaya childcare anak saya tsb (waktu di childcare dari jam 8am – 5.30pm). Mmmm … saat itu anak saya yg masuk childcare 2 orang, so saya hrs bayar AUD$1000/ bulan.
Kayaknya klo anda di Sydney, jelas biayanya pasti lebih gede dari biaya childcare di Wollongong. Jadi tolong dipikirkan, kira2 anda mampu gak bayar segini?
Kalo anda termasuk wanita aktif dan bisa mendapatkan pekerjaan (kerja kelas student : 20 hours/ week) dgn gaji yg bagus, anda boleh bawa bayi anda. Karena pasti keuangan anda cukup utk tombok2 byr childcare dan biaya kehidupan bayi lainnya (perlu dipertimbangkan juga hal2 sbb: bayi 6 bulan itu rentan penyakit, makanan masih bubur, susu bayi merk bagus mahal, bagaimana klo ada yg sakit mis: anda/ salah satu dari kalian/ berdua sakit, dll).
Klo bawa baby sitter? … jgn deh, byk cerita klo baby sitter yg dibawa dari indo minggat dan milih kerja sama orang lain saat di LN, atau minta pulang karena rindu kampung halaman/ keluarga. Apakah anda siap direpotin hal beginian?
O ya, saya ada advice nih : gimana klo bayinya di tinggal di Indo saja? Bayinya kan sdh 6 bulan, klo keadaan `kepepet' pemberian asi sampai 6 bulan itu sdh lumayan Mbak. Kemudian, si bayi dititipin suami atau ortu Mbak Erni, yang dititipin dikasih baby sitter; trus Mbak Erni kirim duit ke orang Indo utk bayar biaya baby sitter dan keperluan bayi lainnya. Mbak Erni scr berkala, bisa pulang Indo; misalnya pas libur semester dan long holiday. Bukankah dgn begini, Mbak Erni akan lebih `lega' dalam hal keuangan, juga akan lebih bisa `konsen' dgn study dan `bekerja' di Australia. Inget lho Mbak, study di Australia : cukup sulit, dan tugas2-nya bejibun. Mmmm .. ada tambahan lagi: suami dan si bayi di Indo bisa saling menjaga.
Eh, ini cuma saran saya saja ya. Klo ada yg tidak sesuai dengan anda (dan yang lainnya), anggep saran saya angin lalu saja. Saya mohon maaf. Nobody is perfect.
Good luck for taking u'r best decision.
All the best!
Best Regards,
Yuli
--- In beasiswa@yahoogroup
>
> Bapak dan Ibu,
>
> Mohon maaf kalau ini sudah pernah ditanyakan. Saya sudah coba menggali archive lama dimilis ini tetapi tidak ada yang spesifik membahas bagaimana jika kita studi ke Australia hanya dengan membawa anak saja. Saya menanyakan ini karena kemungkinan saya akan berangkat bersama putri saya yang baru berusia 6 bulan (tidak mungkin ditinggal karena masih menyusui) sedangkan suami saya adalah PNS yang notabene tidak bisa meninggalkan pekerjaannya begitu saja.
>
> Saya terpikir mengajak ibu saya tetapi rasanya kondisi kesehatan beliau juga tidak memungkinkan untuk bepergian jauh. Terpikir juga untuk mengajak babysitter-nya tetapi bisakah ia menembus visa Australia? Visa apa? Berkunjung atau bekerja?
>
> Oh ya, menurut survey kecil - kecilan yang saya lakukan, biaya child care adalah sekitar 60-70 AUD per hari di Sydney. Apakah ada opsi lain yang lebih ekonomis? Apakah memungkinkan jika saya memberikan ASI saya untuk diminumkan kepada bayi selama ia di child care?
>
> Mudah - mudahan ada Bapak/ Ibu yang sekiranya bisa membantu. Terima kasih atas perhatiannya.
>
> Salam,
> Erni
>
http://id-scholarships.blogspot.com/
===============================
INFO LOWONGAN DI BIDANG MIGAS:
http://www.lowongan-kerja.info/lowongan/oil-jobs/
===============================
INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
