Mas Jonter, mohon maaf sebelumnya, bukan berarti anak muda itu berdarah panas suka melanggar peraturan, sebab di atas peraturan masih ada policy, yaitu kebijaksanaan pimpinan. Setahu saya BKN sangat fleksibel, tidak melarang cpns untuk sekolah (kondisi ini setahu saya 2 tahun yg lalu spt ini sebelum saya berangkat sekolah), hanya memang Departemen memiliki peraturan masing2. Tetapi mengingat anggaran pemerintah untuk menyekolahkan tenaga2 muda PNS ke luar negeri itu sangat terbatas, sebagai contoh hanya untuk mahasiswa AIT (Asian Institute Technology di Thailand) dalam setahun negara mengeluarkan dana lebih dari 1,5 Milyar (CMIW, sebab saya dengar lgsg dari atdik di Thai dalam diskusi dgn mahasiswanya). Belum lagi utk univ lain atau untuk negara lain spt German, Jepang, Korea, dll. Lagipula kesempatan sekolah dgn berhasil lulus ujian saringan itu mengalahkan bisa sampai ribuan pendaftar lainnya bahkan peserta dari negara lain. Lalu tunggu apa lagi? jgn tunggu negara ini ambruk karena kekurangan tenaga ahli. Mari bersikap seperti air, menyerap kemana-mana. Yg bisa sekolah dalam negeri pergilah, yg bisa sekolah ke luar negeri pergilah, nasib bangsa yg sekarat ini di tangan kalian generasi muda. Diskusilah dengan orang2 tua yg bijak di kantor, biasanya mereka itu tenaga ahli spt Professor riset, atau pejabat eselon, Insya Allah bekal yg mereka terima karena banyak makan asam garam dalam mengarungi dunia PNS hampir pasti mereka merestui agar kita berangkat. Toh tidak semua CPNS yg bisa diterima ke luar negeri atau menerima beasiswa dalam negeri, kantor tidak akan pincang kehilangan kalian dalam beberapa saat, begitu kalian pulang, malah Insya Allah bisa membangun kantor.
Teman2 kalian tahu? di instansi saya bekerja, dari hampir seribu orang karyawan, hanya beberapa (segelintir) yg berpendidikan master ke atas, jadi sisanya adalah beban yg harus dipikul, bagaimana kinerja PNS bisa meningkat? lalu apa hanya mimpi saja kalau PNS minta naik gaji tapi tidak mau menigkatkan kompetensi? mari balapan dengan waktu. Selamatkan diri dan kawan2 kita dgn meningkatkan kompetensi kita.
salam,
heru
Kalau saya juga tidak menyalahkan atasannya, karena memang peraturan memang begitu. Kita yang muda muda kok malah dengan alasan beasiswa ingin melanggar peraturan yang telah ditetapkan?. Saya juga seorang PNS dan puji Tuhan saya bisa melanjutkan S2 di sebuah PTN di Jogja dan program sandwich ke sebuah Univ di Swedia melalui program beasiswa instansi saya dan unggulan kemendikans.Dan sebagai PNS kesempatan masih sangat terbuka banyak untuk beasiswa. Memang tiap pimpinan di masing2 instansi beda, di kantor sy misalnya sangat dibebaskan staf nya untuk mengembangkan diri melalui beasiswa dari kantor maupun sponsor sehingga ada staf yang kerjanya sekolah terus bahkan S2 nya ada yang sampai 3 gelar baik dari dalam maupun luar negeri. Saran saya adalah jangan terlalu buru2 resign dr PNS karena anda masih muda dan ada ribuan kesempatan untuk anda di depan. Ingat..kalo bukan kita yang mendukung peraturan, siapa lagi?, mau dibawa ke mana bangsa ini ?kalo generasi mudanya tidak mendukung taat kpd perturan?. Perlu kita ingat bahwa sekolah dari LN belum tentu menjamin masa depan yang lebih baik. Oh ya saya juga pernah mendapat beasiwa dari VLIR untuk short course di Hasselt Univ
Good luck
Jonter S
Good luckPowered by Telkomsel BlackBerry®
From: Heru Prasetio <heru.prasetio@gmail.com>Sender: beasiswa@yahoogroups.comDate: Sun, 7 Aug 2011 23:16:39 +0700To: <beasiswa@yahoogroups.com>ReplyTo: beasiswa@yahoogroups.comSubject: Re: Bls: [beasiswa] [butuh info] PNS yang resigned utk sekolah dengan beasiswa VLIRBismillahirrahmaanirrahiim..
Pipit, jangan resigned, dan tidak ada yg bisa memecatmu selain Presidenmu. Negara malah diuntungkan dgn tidak membiayai sekolahmu tetapi sumber dayanya bisa mengenyam pendidikan di luar negeri dan melihat dunia. Pergi saja dgn cara yg baik2 dan terhormat, kalau tidak diijinkan eselon 1 mu, tetap berangkat, sebab eselon 1 mu itu harus menghadap Presiden untuk memecatmu. Saya 2 kali nurut atasan saya utk tdk sekolah ke LN (waktu itu diterima di Rusia dua kali, kondisi masih cpns saat itu dan dilarang sekolah dgn alasan yg sama dgn Pipit), dan dgn tekad dan niat tulus, akhirnya tepat saat dua tahun saya diterima di Thailand (diterima ke 3 kalinya beasiswa). BKN tidak melarang cpns utk tdk sekolah. Proses pelaporan saya balik, saya tidak lapor atasan, tapi saya suruh direktur Kampus saya di Thailand kirim surat ke eselon satu dan dua saya. Walhasil, atasan saya mau tidak mau setuju, karena atasannya bilang OK dan akhirnya dia (atasan saya) kebetulan juga dipindah skrg ke bidang lain. Alhamdulillah, jadi gesekan bisa dihindari, dan juga saya bisa tetap sekolah. Selamat berjuang, semoga orang2 tua itu dibukakan matanya, mereka tdk menanggung biaya hidup kita, tapi mereka seolah-olah bertingkah mereka menentukan masa depan kita, masya Allah, sempitnya pikiran mereka-mereka ini. Ada atau tidak ada Pipit di kantor, saya rasa tidak berefek terhadap aktifitas kantor, walau dgn alasan tdk ada orang sekalipun. OK, selamat berjuang, semoga tetap semangat ya..
salam,
heru2011/8/7 <triastariarmandha@yahoo.com>Dear Mbak Pipit,
Coba pertimbangkan baik-baik sebelum resign PNS ya Mbak. (Saya juga PNS sehingga bisa membayangkan di posisi anda). Kalau anda resign, itu mungkin mudah untuk anda, tapi tidak demikian dengan instansi anda dan pemerintah Indonesia. Kehilangan pegawai bagi negara adalah kerugian. Karena utk mengadakan / minta formasi pengganti untuk anda juga bukan hal sepele/mudah utk dilakukan.
Kalau memang hambatannya di ijin belajar, coba cari cara lain, cara lobi lain, mungkin ke bagian kepegawaian yg lbh tinggi, lbh berpengaruh, dan utarakan keinginan anda. Saya kira setiap org yg sudah memutuskan mengabdikan hidupnya utk negara dan masyarakat (baca: PNS) harusnya siap dg segala resiko. Dan kalau kita memang sdh tau aturannya minim 2 thn kerja dulu, ya hormati itu dg cara merencanakan studinya juga supaya bisa tetap memenuhi aturan itu. Sehingga kedua sisi tidak ada yang saling dirugikan (anda tetap bisa sekolah sementara instansi anda juga siap "kehilangan anda sementara wktu"). Saya kira lebih enak begitu.
Mengenai pengaturan waktu, teman sy dulu jg ada yg mengalami serupa dg anda. Sudah diterima beasiswa, sdh dapat LoA, tp trnyata instansi blm mengijinkan berangkat. Seharusnya dia baru diijinkan berangkat oleh instansi setaun berikutnya. Tapi karena dia pandai melobi baik pihak instansi maupun pihak pemberi beasiswa dan universitas yg dituju, akhirnya 6 bln pertama studi dia lakukan jarak jauh dr Indonesia (dia tetap mengajar-karena dia dosen), dan baru bulan ke 7 dia diijinkan berangkat memulai studi yg sesungguhnya ke luar negeri. Begitu kira2 pengalaman teman saya.
Mudah2an bisa dijadikan bahan renungan dan masukan.
Regards,
Dian ArmandaSent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
From: donny Lesmana <lesmanadonny38@yahoo.co.id>Sender: beasiswa@yahoogroups.comDate: Sat, 6 Aug 2011 16:21:14 +0800 (SGT)To: <beasiswa@yahoogroups.com>ReplyTo: beasiswa@yahoogroups.comSubject: Bls: [beasiswa] [butuh info] PNS yang resigned utk sekolah dengan beasiswa VLIR
kalau saya boleh sarankan,,jangan resgn mbak..mendingan ambil cuti diluar tanggungan negara..coba dicek prosedurnya bagaimana..sepertinya bisa kok..thanks
--- Pada Sab, 6/8/11, pipit ardhi putri <pipitardhi@hotmail.com> menulis:
Dari: pipit ardhi putri <pipitardhi@hotmail.com>
Judul: [beasiswa] [butuh info] PNS yang resigned utk sekolah dengan beasiswa VLIR
Kepada: beasiswa@yahoogroups.com
Tanggal: Sabtu, 6 Agustus, 2011, 1:54 AM
halo teman-teman,Maaf teman2, saya mau tanya sedikit, mungkin ada yang pernah mengalami dan bisa sharing.Saya adalah PNS di Kementerian yang masa kerjanya baru 1 tahun 8 bulan (termasuk masa CPNS). Alhamdulillah diterima di KU Leuvenmelalui VLIR-UOS dan rencananya akan berangkat ke Belgia September ini. Namun, tugas belajar sy ditolak kantor karena masa kerja belum cukup(di peraturan harus 2 tahun PNS). Padahal sebelumnya ada beberapa kasus serupa dan mereka bs dapet tugas belajar. Intinya, sy lagi apes karena pimpinan sudah tidak mau ada tugas belajar yg tidak sesuai peraturan. Sy siap untuk resign demi berangkat sekolah, karena sy merasakan susahnya cari beasiswa, dan tidak mau kesempatan ini disia-sia kan. Kontribusi kepada negara bs dilakukan di mana saja, tidak harus sbg PNS.Yang saya mau tanyakan, apabila saya resign, berarti kan sy bukan PNS lagi. Sementara aplikasi beasiswa, sekolah, maupun visa sayamasih tertulis sebagai civil servant (walaupun surat rekomendasi sy dari dosen, bukan atasan). Apakah nanti pihak sekolah/VLIR akan mempermasalahkan karena saya sudah bukan PNS padahal dulunya mendaftar sbg PNS ya?Mohon informasi dan pencerahannya, teman2. Terus terang sy sedang bingung-bingungnya. Terimakasih banyak atas perhatian dan informasi dari teman-teman semua. Sukses selalu :)Pipit
http://id-scholarships.blogspot.com/
===============================
INFO LOWONGAN DI BIDANG MIGAS:
http://www.lowongan-kerja.info/lowongan/oil-jobs/
===============================
INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com